Geotekstil adalah salah satu jenis material geosintetik yang mempunyai fungsi utama sebagai berikut:
Efek isolasi: Memisahkan berbagai struktur tanah untuk membentuk antarmuka yang stabil, sehingga setiap lapisan struktur dapat memaksimalkan kinerjanya.
Efek perlindungan: geotekstil dapat berperan sebagai perlindungan dan penyangga permukaan tanah atau air.
Efek pencegahan rembesan: geotekstil yang dikombinasikan dengan geomaterial komposit dapat menghindari rembesan cairan dan penguapan gas, sehingga menjamin keamanan lingkungan dan bangunan1.
Rekayasa konservasi air: digunakan untuk pengendalian rembesan, penguatan, isolasi, penyaringan, drainase waduk, bendungan, saluran, sungai, tanggul laut, dan proyek lainnya.
Rekayasa jalan: digunakan untuk penguatan, isolasi, penyaringan, drainase dasar jalan, permukaan jalan, lereng, terowongan, jembatan dan proyek lainnya.
Teknik pertambangan: digunakan untuk anti rembesan, penguatan, isolasi, penyaringan, drainase dasar lubang tambang, dinding lubang, halaman, kolam tailing dan proyek lainnya.
Rekayasa konstruksi: digunakan untuk pelapisan kedap air, pengendalian rembesan, isolasi, penyaringan, drainase ruang bawah tanah, terowongan, jembatan, bawah tanah, dan proyek lainnya.
Teknik pertanian: digunakan dalam irigasi air, konservasi tanah, perbaikan lahan, konservasi air lahan pertanian, dll.
Singkatnya, geotekstil memiliki berbagai aplikasi di banyak bidang, merupakan material yang kuat dan multifungsi.